Tag Archives: telegram

Yandex Hadirkan Fitur Iklan Baru: Pengguna Saluran Telegram Bisa Menghasilkan Uang

Hei, kamu pasti sudah dengar tentang fitur baru dari mesin pencari Rusia, Yandex, yang mengintegrasikan iklan digital dengan platform Telegram. Fitur yang diberi nama Jaringan Iklan Yandex ini ditujukan untuk menawarkan solusi periklanan bagi pengguna di berbagai negara. Saat ini fokus utamanya adalah Saluran Telegram agar para pengguna bisa menghasilkan pendapatan dari konten mereka. Jadi bagaimana cara kerjanya? Yuk simak artikel ini untuk mengetahui detail fitur baru dari Yandex ini.

Yandex Perkenalkan Fitur Iklan Baru

Menghasilkan uang dari konten Telegram Channel

Fitur baru ini memungkinkan pengguna Telegram Channel menghasilkan uang dari konten mereka. Para pemilik channel dapat mengaktifkan iklan di channel mereka dan mendapatkan bagian dari pendapatan iklan. Iklan ditampilkan sebagai pesan reguler di channel, tetapi diberi label sebagai “iklan”. Pengguna channel dapat memilih untuk menonaktifkan iklan jika mereka tidak ingin melihatnya.

Mudah digunakan

Yandex Advertising Network dirancang untuk mudah digunakan. Pemilik channel hanya perlu mengaktifkan fitur monetisasi di pengaturan channel mereka. Yandex akan menampilkan iklan yang relevan di channel berdasarkan konten dan audiensnya. Pemilik channel dibayar berdasarkan jumlah tampilan iklan.

Iklan kontekstual yang relevan

Yandex menggunakan teknologi pembelajaran mesin canggih untuk memastikan iklan yang ditampilkan relevan dengan topik pembicaraan di channel. Ini memberi pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan memastikan iklan yang ditampilkan sesuai dengan minat mereka. Pemilik channel juga dapat memblokir kategori iklan tertentu jika mereka ingin.

Fitur baru ini hanya tersedia untuk Telegram Channel yang memiliki lebih dari 1.000 pengguna aktif. Yandex berharap dapat memperluas fitur ini ke platform media sosial lainnya di masa depan. Ini adalah langkah pertama Yandex untuk membantu pemilik konten di berbagai platform menghasilkan uang dari karya mereka.

Fitur Iklan Yandex Advertising Network

Menghasilkan Penghasilan dari Konten Telegram

Yandex telah memperkenalkan fitur baru yang mengintegrasikan iklan digital dengan platform Telegram. Fitur ini, bernama Yandex Advertising Network, hadir untuk menawarkan solusi periklanan bagi pengguna di berbagai negara, tetapi saat ini fokus pada Telegram Channel agar pengguna dapat menghasilkan pendapatan dari konten mereka.

Mudah Digunakan

Yandex Advertising Network dirancang untuk mudah digunakan. Anda hanya perlu mendaftarkan saluran Telegram Anda, memilih kategori iklan yang sesuai, dan menyetujui persyaratan layanan. Setelah itu, iklan akan secara otomatis ditampilkan di saluran Anda dan Anda akan mendapatkan komisi setiap kali pengguna mengklik iklan tersebut.

Beragam Kategori Iklan

Yandex Advertising Network menawarkan beragam kategori iklan seperti game, finansial, pariwisata, pendidikan, dan lainnya. Anda bebas memilih kategori mana yang paling sesuai dengan konten dan audiens saluran Telegram Anda. Iklan juga ditampilkan dengan mempertimbangkan minat pengguna dan lokasi mereka, sehingga lebih efektif dan minim spam.

Dengan menggunakan Yandex Advertising Network, Anda dapat menghasilkan uang dari konten Telegram Anda dengan mudah. Cukup pilih kategori iklan, dan biarkan Yandex mengurus sisanya. Buatlah konten yang bermanfaat, dan nikmati hasilnya!

Fokus Pada Telegram Channel Agar Pengguna Bisa Hasilkan Uang

Dapatkan Penghasilan dari Channel Telegram Anda

Yandex Advertising Network baru saja meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pemilik channel Telegram untuk menghasilkan uang dari konten yang mereka buat. Dengan fitur ini, Anda dapat menempatkan iklan di channel Telegram Anda dan mendapatkan penghasilan dari iklan tersebut.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Untuk memulai, Anda perlu mendaftarkan channel Telegram Anda ke Yandex Advertising Network. Setelah channel Anda disetujui, Anda dapat memilih jenis iklan yang ingin Anda tampilkan di channel tersebut, seperti iklan teks, gambar, atau video. Ketika pengguna melihat dan mengklik iklan di channel Anda, Anda akan mendapatkan penghasilan dari klik iklan tersebut. Semakin banyak orang yang melihat dan mengklik iklan di channel Anda, semakin banyak pula penghasilan yang bisa Anda dapatkan.

Persyaratan Minimum

Agar bisa menghasilkan uang dari channel Telegram Anda, Anda pilot77 harus memenuhi beberapa persyaratan minimum, seperti:

  • Channel Telegram Anda harus memiliki minimal 1.000 subscriber
  • Konten di channel harus asli dan sesuai dengan kebijakan Telegram
  • Tidak boleh menampilkan konten yang melanggar hak cipta atau tidak pantas

Dengan fitur baru ini dari Yandex Advertising Network, pemilik channel Telegram kini memiliki kesempatan untuk menghasilkan penghasilan dari kreativitas dan usaha mereka. Jika Anda memiliki channel Telegram dengan banyak subscriber, segera daftarkan channel Anda dan mulailah menghasilkan uang dari iklan di channel tersebut!

Cara Kerja Fitur Iklan Yandex Di Telegram

Bagi pengguna Telegram Channel, fitur baru ini memungkinkan Anda memonetisasi konten Anda dengan cara yang mudah dan cepat. Yandex Ads akan menempatkan iklan pada channel Telegram Anda, dan Anda akan mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut.

Pendaftaran mudah

Untuk bergabung dengan Yandex Advertising Network, cukup daftarkan saluran Telegram Anda. Tidak ada biaya untuk bergabung atau mempublikasikan iklan. Anda hanya perlu memverifikasi kepemilikan saluran Telegram Anda, dan Yandex Ads akan segera memulai menayangkan iklan yang relevan pada saluran Anda.

Iklan yang relevan

Yandex Ads menggunakan algoritma pembelajaran mesin canggih untuk memastikan iklan yang ditampilkan pada saluran Anda sesuai dengan konten dan audiens Anda. Iklan akan ditargetkan kepada pengguna berdasarkan minat dan preferensi mereka. Ini membantu memastikan iklan yang muncul di saluran Anda relevan bagi pengguna Anda dan tidak mengganggu.

Pendapatan dibagikan setiap bulan

Setiap bulan Yandex Ads akan membagikan pendapatan iklan dari saluran Telegram Anda. Jumlahnya didasarkan pada jumlah tampilan iklan dan tingkat keterlibatan pengguna dengan iklan tersebut. Semakin banyak orang yang melihat dan berinteraksi dengan iklan di saluran Anda, semakin banyak pendapatan yang bisa Anda dapatkan.

Dengan fitur baru Yandex Ads ini, Anda dapat fokus pada membuat konten menarik di saluran Telegram Anda dan memperoleh pendapatan tambahan setiap bulannya. Bergabunglah dengan jaringan periklanan Yandex hari ini dan mulailah menghasilkan uang dari saluran Telegram Anda.

Tanya Jawab Seputar Fitur Iklan Yandex Di Telegram

Bagaimana cara kerjanya?

Yandex Ads on Telegram memungkinkan pemilik saluran Telegram untuk menampilkan iklan di saluran mereka dan mendapatkan penghasilan dari iklan tersebut. Setiap kali pengguna melihat atau mengklik iklan di saluran, pemilik saluran akan mendapatkan bayaran.

Berapa banyak yang bisa dihasilkan?

Penghasilan bergantung pada jumlah tampilan dan klik iklan di saluran Anda. Semakin banyak orang yang melihat dan mengklik iklan, semakin banyak pula penghasilan yang didapat. Pemilik saluran dapat mendapatkan hingga 70% dari pendapatan iklan. Misalnya, jika total pendapatan iklan di saluran Anda adalah $100, Anda bisa mendapatkan $70.

Apakah biaya untuk bergabung?

Tidak, layanan ini gratis untuk bergabung dan tidak ada biaya bulanan. Anda hanya perlu mendaftar saluran Telegram Anda di Yandex Ads on Telegram agar bisa menampilkan iklan dan mendapatkan penghasilan.

Bagaimana cara mendaftar?

Pemilik saluran Telegram dapat mendaftar dengan mudah di situs web Yandex Ads on Telegram. Cukup masukkan nama pengguna dan kata sandi Telegram Anda, pilih saluran yang ingin didaftarkan, lalu lengkapi formulir pendaftaran. Setelah diverifikasi, saluran Anda siap untuk menampilkan iklan dan mendapatkan penghasilan.

Kapan saya bisa menerima pembayaran?

Pembayaran akan dikirim ke rekening Telegram Anda setiap bulan, biasanya pada minggu pertama setiap bulan. Jumlah minimum pembayaran adalah $5. Jika penghasilan bulanan Anda belum mencapai $5, saldo akan ditambahkan ke bulan berikutnya hingga mencapai jumlah minimum pembayaran.

Conclusion

Jadi begitulah, sobat. Fitur baru dari Yandex ini bisa jadi peluang bagus buat kamu yang punya channel Telegram dan ingin mendapatkan penghasilan dari konten yang dibuat. Dengan Yandex Advertising Network, kamu bisa pasang iklan di channel Telegram kamu dan dapat bayaran kalau ada yang klik. Tentu saja ini harus dilakukan secara bertanggung jawab dan tidak mengganggu pengalaman pengguna. Jadi pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan mau memanfaatkan fitur ini atau tidak. Yang pasti, dunia digital terus berkembang dan berinovasi. Jadi tetap update info terbaru supaya tidak ketinggalan peluang-peluang menarik seperti ini. Semoga info ini bermanfaat ya sobat!

Drama Aplikasi Perpesanan: Bos WhatsApp dan Telegram Membahas Keamanan Pembicaraan Sampah

Kamu pasti tahu betapa sengitnya persaingan antara WhatsApp dan Telegram dalam merebut hati pengguna messaging app di Indonesia. Kedua platform itu selalu berdebat soal keamanan dan kehandalan masing-masing. Bahkan, para bosnya pun ikut-ikutan membocorkan kelemahan satu sama lain sejak beberapa tahun lalu. Kali ini, Will Cathcart selaku CEO WhatsApp yang aktif di Twitter membagikan pendapatnya soal keamanan Telegram. Dengan mengutip sebuah artikel dari Wired, Cathcart menjelaskan bahwa Telegram tidaklah aman bagi para penggunanya.

CEO WhatsApp Will Cathcart Mengecam Keamanan Telegram

Will Cathcart, CEO WhatsApp, secara terbuka mengkritik keamanan Telegram. Dia mengutip sebuah artikel Wired yang mengklaim bahwa enkripsi Telegram tidak aman. ###Pengunaan protokol enkripsi kustom

Telegram menggunakan protokol enkripsi buatan sendiri yang disebut MTProto. Para ahli keamanan cyber telah lama memperingatkan bahwa enkripsi ini tidak sepenuhnya aman. MTProto dikembangkan oleh tim Telegram sendiri, bukan oleh para ahli kriptografi profesional, jadi kemungkinan ada celah keamanan yang belum terdeteksi.

Tanpa enkripsi end-to-end default

Meskipun Telegram menawarkan fitur “pesan rahasia” dengan enkripsi end-to-end, fitur ini tidak diaktifkan secara default. Artinya, sebagian besar percakapan pengguna Telegram masih bisa dibaca oleh perusahaan. Ini berbeda dengan WhatsApp yang mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk semua percakapan secara default.

Data pengguna kurang terlindungi

Beberapa tahun lalu, Telegram pernah mengalami kebocoran data sebesar 15 juta nomor telepon pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa data pribadi pengguna Telegram masih rentan disalahgunakan. Telegram juga berbasis di Rusia, yang berarti harus mematuhi hukum setempat, termasuk permintaan data pengguna dari pemerintah.

Dari berbagai masalah keamanan ini, Cathcart menyimpulkan bahwa Telegram jauh dari aman. Pesannya kepada pengguna adalah berpindah ke WhatsApp untuk mendapatkan perlindungan data yang lebih baik. Apakah kamu setuju dengan pendapatnya?

Telegram Diklaim Tidak Aman Oleh Bos WhatsApp

Jadi, saat ini aplikasi pesan populer seperti WhatsApp dan Telegram sedang ‘berseteru’ untuk memastikan bahwa platform mereka paling aman dan terpercaya. Tidak hanya pengguna mereka, tetapi bos mereka juga telah berdebat dan saling membocorkan kelemahan masing-masing selama beberapa tahun terakhir.

Kali ini, Will Cathcart, CEO WhatsApp yang cukup aktif di Twitter membagikan pendapatnya tentang keamanan Telegram.

Sambil mengutip artikel dari Wired, Cathcart menjelaskan bahwa Telegram tidak terlalu aman bagi penggunanya. Telegram tidak menggunakan enkripsi end-to-end secara default di semua percakapan, sehingga semua percakapanmu dapat dibaca oleh siapa pun yang memiliki akses ke server Telegram. Dengan kata lain, jika hacker berhasil meretas server Telegram, mereka dapat dengan mudah melihat semua percakapan dan pesan yang dikirim oleh pengguna Telegram.

Sementara itu Telegram membalas kritik Cathcart dengan mengatakan bahwa mereka menawarkan keamanan dan privasi yang lebih baik daripada WhatsApp. Mereka mencatat bahwa pesan dan panggilan suara di Telegram dilindungi oleh enkripsi end-to-end, sehingga tidak dapat dibaca oleh siapa pun, termasuk Telegram sendiri. Telegram juga memiliki fitur tambahan seperti pesan yang menghilang dan obrolan rahasia untuk memberikan keamanan ekstra bagi pengguna.

Sepertinya ‘perang’ antara WhatsApp dan Telegram masih berlanjut. Kedua belah pihak terus berusaha meyakinkan pengguna bahwa platform mereka yang paling aman dan paling baik. Tetapi pada akhirnya, pengguna harus menilai sendiri mana yang lebih baik berdasarkan kebutuhan dan preferensi masing-masing.

Drama Antara WhatsApp Dan Telegram Makin Melebar

Sudah cukup lama kedua CEO aplikasi pesan ini, Will Cathcart (WhatsApp) dan Pavel Durov (Telegram), terlibat drama penuh intrik di media sosial. Kali ini giliran Cathcart yang memanas-manasi dengan mengutip artikel dari Wired yang menyebutkan Telegram kurang aman untuk penggunanya.

Masalah Keamanan

Menurut Cathcart, enkripsi end-to-end Telegram masih belum sempurna dan rawan disadap. Ia bahkan menyebut CEO Telegram sebagai “salesman” karena terlalu melebih-lebihkan keamanan platformnya. Sebaliknya, Durov selalu membanggakan Telegram sebagai platform paling aman dan paling menghargai privasi pengguna. Ia bahkan pernah menantang agen intelijen AS untuk mencoba mendapatkan akses ke obrolan pengguna Telegram.

Perang Fitur

Selain masalah keamanan, kedua CEO ini juga kerap “berkompetisi” pilot77 dalam menambah fitur baru. Misalnya, setelah WhatsApp meluncurkan fitur penghapusan pesan, Telegram pun segera menyusul dengan fitur serupa. Begitu pula sebaliknya, Telegram pertama kali meluncurkan fitur penyadapan layar dan sticker animasi yang kemudian ditiru WhatsApp. Perang fitur ini seolah tak ada habisnya dan terus berlanjut hingga saat ini.

Dari drama yang ditunjukkan kedua CEO ini, tampaknya persaingan WhatsApp dan Telegram masih akan berlanjut dalam waktu yang lama. Meskipun demikian, pada akhirnya pengguna akan menentukan platform mana yang lebih diminati berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

Bos WhatsApp Dan Telegram Saling Mengungkap Kelemahan Satu Sama Lain

Mengenai keamanan, kedua platform pesan instan ini selalu saling menyalahkan. ###Will Cathcart, CEO WhatsApp yang aktif di Twitter, baru-baru ini membagikan pendapatnya tentang keamanan Telegram. Dengan mengutip artikel Wired, Cathcart menjelaskan bahwa Telegram tidak terlalu aman untuk penggunanya.

Telegram didirikan pada 2013 oleh Pavel Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi ini mengklaim dirinya sebagai platform komunikasi paling aman karena menggunakan enkripsi end-to-end. Namun, menurut Cathcart, Telegram sebenarnya tidak menerapkan enkripsi end-to-end secara default kecuali pada percakapan rahasia. Hal ini berarti pesan dan data pengguna dapat dilihat oleh perusahaan.

Sebagai respon, Durov membalas di Telegram bahwa pernyataan Cathcart tidak akurat. Ia menegaskan bahwa semua percakapan pribadi, grup, dan saluran di Telegram dilindungi dengan enkripsi end-to-end. Telegram juga tidak dapat membaca atau mendengar pembicaraan pengguna. Menurutnya, WhatsApp sendiri sebenarnya tidak aman karena dimiliki Facebook yang dapat mengakses data pengguna.

Perdebatan kedua bos ini menunjukkan bahwa persaingan WhatsApp dan Telegram masih belum usai. Kedua belah pihak terus berusaha meyakinkan pengguna bahwa platform mereka adalah yang paling aman dan handal. Sayangnya, tidak ada yang mau mengalah dalam hal ini. Mungkin, yang bisa dilakukan pengguna adalah berhati-hati dalam berkomunikasi di media sosial dan tidak terlalu mempercayai janji keamanan dari kedua platform ini.

Pertanyaan Seputar Perdebatan Keamanan WhatsApp Dan Telegram

Bagi pengguna WhatsApp dan Telegram, perdebatan sengit antara kedua CEO tentang keamanan masing-masing platform menimbulkan tanda tanya.### Apakah pesan saya aman?

Jawabannya agak rumit. Kedua aplikasi menggunakan enkripsi end-to-end untuk melindungi pesan Anda, artinya hanya Anda dan penerima yang dapat membaca pesan tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

WhatsApp diketahui memiliki kerentanan keamanan yang memungkinkan pemerintah untuk mengakses data pengguna. Sementara itu, Telegram kurang transparan dalam hal kebijakan privasi dan keamanan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berbagi informasi sensitif melalui kedua platform ini. Pastikan Anda mengaktifkan pengaturan privasi terbaru dan hanya berbagi dengan orang yang Anda percaya.

Apakah saya harus beralih ke aplikasi pesan lain?

Jika Anda khawatir dengan masalah privasi dan keamanan, ada beberapa opsi lain seperti Signal atau Wire yang lebih ketat kebijakan privasinya. Namun, WhatsApp dan Telegram tetap paling populer dan nyaman digunakan untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Sebelum beralih ke aplikasi lain, pertimbangkan kebutuhan Anda. Jika Anda hanya berbagi pesan sehari-hari dengan orang terdekat, WhatsApp atau Telegram mungkin masih cukup aman. Tetapi jika Anda sering berdiskusi hal sensitif atau rahasia, Signal atau Wire bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Anda. Tetap waspada dan berhati-hatilah dalam berbagi informasi pribadi melalui aplikasi pesan mana pun yang Anda gunakan.

Conclusion

Jadi begitulah, kompetisi antara WhatsApp dan Telegram memang tidak ada habisnya. Keduanya sama-sama mengklaim aplikasi mereka yang paling aman dan andal. Tapi yang pasti, sebagai pengguna kita harus bijak memilih platform mana yang benar-benar terbukti aman berdasarkan fakta, bukan opini CEO semata. Lebih baik kita waspada dan berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di dunia digital yang rawan disalahgunakan ini.