Tag Archives: Tiktok

AS Larang TikTok – Apa Masalahnya dan Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

Kamu tahu TikTok, ‘kan? Aplikasi video pendek yang lagi hits banget itu. Nah, kamu mungkin kaget pas dengar kabar bahwa Amerika Serikat mau melarang TikTok beroperasi di negara mereka. Ini jadi kemungkinan besar setelah DPR Amerika Serikat menyetujui rancangan undang-undang yang bisa melarang TikTok beroperasi di AS atau memaksa TikTok dijual ke pihak AS jika ingin tetap beroperasi di sana. Rancangan undang-undang ini disahkan pada hari Rabu waktu setempat. Nah, kalau TikTok beneran dilarang di AS, apa sih dampaknya buat kita di Indonesia? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Amerika Serikat Melarang TikTok Beroperasi

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Rupanya, Amerika Serikat melarang TikTok beroperasi di negara itu atau memaksa TikTok untuk dijual ke Amerika Serikat jika ingin beroperasi di sana. Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara mayoritas menyetujui tindakan yang akan melarang TikTok beroperasi di Amerika Serikat atau memaksa TikTok untuk dijual ke AS jika ingin beroperasi di negara itu.

Alasan di Balik Larangan

Alasan utama larangan TikTok di AS adalah kekhawatiran keamanan nasional. Pemerintah AS curiga bahwa TikTok dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk memata-matai pengguna Amerika dan mengumpulkan data pribadi. TikTok adalah aplikasi berbagi video populer yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok ByteDance.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Jika larangan ini disahkan, TikTok akan dihapus dari toko aplikasi di AS dan tidak akan lagi tersedia untuk diunduh. ByteDance kemungkinan akan kehilangan akses ke pasar AS yang sangat menguntungkan. Sebaliknya, jika TikTok berhasil dijual ke perusahaan AS, larangan mungkin dicabut dan TikTok diperbolehkan beroperasi di bawah kepemilikan baru.

Saat ini, masih belum jelas apakah larangan akan disahkan dan disetujui oleh Senat AS. Jika demikian, larangan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi para influencer dan pengguna TikTok di Indonesia yang telah mengumpulkan basis penggemar di AS. Mereka mungkin kehilangan akses ke pasar AS dan pendapatan dari kampanye promosi di sana. Namun, TikTok sepertinya akan tetap beroperasi seperti biasa di Indonesia.

Alasan Larangan TikTok Di As

Keamanan Nasional

Pemerintah AS khawatir TikTok dapat mengumpulkan dan berbagi data pengguna dengan pemerintah Tiongkok. TikTok dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok bernama ByteDance, dan AS takut data rahasia warganya bisa jatuh ke tangan pemerintah Tiongkok. Memblokir TikTok dianggap sebagai langkah untuk melindungi keamanan nasional.

Privasi Data

TikTok telah dituduh mengumpulkan data pengguna yang berlebihan, seperti lokasi, gambar, dan informasi kontak. Meskipun TikTok telah membantah tuduhan ini, kekhawatiran soal privasi data tetap ada. Pemblokiran TikTok di AS dimaksudkan untuk melindungi privasi warga Amerika dari aplikasi Tiongkok ini.

Persaingan dengan Perusahaan AS

Beberapa perusahaan teknologi AS seperti Facebook khawatir dengan popularitas TikTok yang semakin meningkat. Pemblokiran TikTok dianggap sebagai upaya untuk melindungi perusahaan AS dari persaingan perusahaan asing. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat AS untuk menggunakan aplikasi buatan perusahaan Amerika.

Tekanan Politik

Beberapa politisi AS seperti Senator Ted Cruz telah lama mendesak pemerintah untuk memblokir TikTok. Mereka menilai TikTok sebagai ancaman keamanan karena dikembangkan perusahaan Tiongkok. Pemblokiran TikTok di AS merupakan hasil dari tekanan politik yang dilakukan para politisi dan pengguna yang prihatin dengan keamanan data di TikTok.

Akankah Larangan TikTok Berdampak Di Indonesia?

Bagaimana dengan Indonesia, apakah larangan TikTok di AS akan berdampak pada kita? Untungnya, tidak terlalu banyak. Meskipun TikTok sangat populer di Indonesia, negara kita bukan pasar utama untuk TikTok. Sebagian besar pengguna dan pendapatan TikTok berasal dari AS dan Tiongkok.

Tidak ada larangan di Indonesia

Pemerintah Indonesia belum mengumumkan larangan apa pun terhadap TikTok. Platform video pendek ini sangat digemari anak muda Indonesia, jadi kemungkinan larangan di negara kita sangat kecil. Selama TikTok mematuhi peraturan lokal seperti UU ITE, mereka diizinkan beroperasi di Indonesia.

Bisnis TikTok di Indonesia tetap berjalan

Meskipun kehilangan pasar AS akan menjadi pukulan besar bagi TikTok, bisnis mereka di Indonesia kemungkinan tidak akan terpengaruh. TikTok baru-baru ini membuka kantor pusat regionalnya di Jakarta, menandakan komitmen mereka yang kuat terhadap pasar Indonesia. Selain itu, TikTok juga terus menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal dan influencer dari berbagai kalangan.

Khawatir soal data pribadi?

Beberapa orang khawatir bahwa larangan TikTok di AS dikarenakan kekhawatiran tentang keamanan data dan privasi pengguna. Jika Anda cemas tentang hal serupa di Indonesia, pastikan untuk selalu mengaktifkan pengaturan privasi yang ketat di TikTok dan berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi. Sejauh ini, tidak ada masalah serius terkait data pribadi pengguna TikTok di Indonesia. Tetapi tetap berjaga-jaga tak ada salahnya.

Secara keseluruhan, pelarangan TikTok di AS mungkin tidak berdampak besar pada Indonesia. Selama TikTok terus mematuhi peraturan lokal dan melindungi data pengguna, platform video pendek ini kemungkinan akan tetap populer di kalangan anak m

Apa Yang Harus Dilakukan Pengguna TikTok Di Indonesia?

Untuk pengguna TikTok Indonesia, berita ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Apa yang harus dilakukan? Tenang saja, untuk saat ini TikTok masih beroperasi normal di Indonesia. Namun, ada baiknya untuk mulai mempersiapkan diri jika pada akhirnya TikTok benar-benar dilarang di AS.

Cek Kebijakan Privasi

Pastikan kamu memahami dengan jelas kebijakan privasi TikTok, terutama mengenai data pribadi dan konten kamu yang mungkin disimpan atau diakses perusahaan. Walaupun TikTok berjanji tidak akan membagikan data pengguna AS kepada pemerintah Tiongkok, tidak ada jaminan hal yang sama berlaku untuk data pengguna dari negara lain.

Cadangkan Konten

Sebaiknya kamu mulai mencadangkan konten jordan188 TikTok kamu, seperti video dan foto, di perangkat pribadi atau layanan penyimpanan awan. Hal ini penting dilakukan untuk berjaga-jaga jika suatu saat nanti akun atau aplikasi TikTok tidak bisa diakses lagi.

Cari Platform Alternatif

Cobalah platform serupa seperti Instagram Reels, YouTube Shorts, atau Likee. Walaupun belum sepopuler TikTok, platform-platform ini bisa menjadi alternatif cadangan jika TikTok benar-benar ditutup. Dengan berpindah lebih awal, kamu bisa mulai membangun pengikut dan mempromosikan konten di platform baru.

Walaupun belum jelas apakah larangan TikTok di AS akan berdampak pada operasional TikTok di Indonesia, tidak ada salahnya untuk mulai bersiap diri. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, setidaknya kamu bisa tenang karena konten dan informasi pribadi kamu di TikTok sudah tercadang dengan aman. Selamat mencoba!

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Tentang Pelarangan TikTok Di As

Apakah TikTok benar-benar akan dilarang di Amerika Serikat?

Saat ini masih belum pasti apakah TikTok akan benar-benar dilarang di AS. RUU yang baru disetujui DPR AS hanya berarti bahwa pemerintah AS dapat melarang TikTok beroperasi di negara itu atau memaksa TikTok untuk dijual ke perusahaan AS jika ingin terus beroperasi. Namun, RUU tersebut masih perlu disetujui oleh Senat AS dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden sebelum menjadi undang-undang.

Bagaimana keputusan ini mempengaruhi pengguna TikTok di Indonesia?

Jika TikTok benar-benar dilarang di AS, hal ini tidak akan berpengaruh langsung terhadap pengguna TikTok di Indonesia. TikTok akan tetap dapat diakses dan digunakan seperti biasa di Indonesia. Namun, keputusan ini dapat mempengaruhi popularitas TikTok di Indonesia dalam jangka panjang. Banyak konten kreator TikTok Indonesia yang mengandalkan pengguna dari AS untuk meningkatkan jangkauan dan popularitas konten mereka. Jika TikTok dilarang di AS, hal ini dapat menurunkan jumlah penonton dan pengikut konten kreator Indonesia dan mempengaruhi popularitas mereka.

Mengapa AS ingin melarang TikTok?

AS khawatir bahwa TikTok dapat mengumpulkan dan membagikan data pengguna AS dengan pemerintah Tiongkok. TikTok dikembangkan oleh ByteDance, sebuah perusahaan Tiongkok. Pemerintah AS takut bahwa data pengguna TikTok di AS dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok dan digunakan untuk tujuan-tujuan yang merugikan kepentingan nasional AS. Oleh karena itu, AS ingin melarang TikTok atau memaksa TikTok diakuisisi oleh perusahaan AS untuk tetap beroperasi di negara tersebut.

Conclusion

Jadi begitulah, geng. Pemerintah Amerika mungkin akan benar-benar melarang TikTok di negara mereka. Kita tahu TikTok sangat populer di Indonesia, jadi larangan ini mungkin tidak akan berpengaruh langsung ke kita. Tapi, siapa tahu dampaknya ke depannya? Bisa jadi pemerintah di negara lain mengikuti langkah Amerika. Atau mungkin TikTok dipaksa untuk dijual ke perusahaan Amerika. Yang pasti, kita harus tetap waspada mengenai berita dan kebijakan terbaru tentang TikTok. Stay tuned, teman-teman!

Tokopedia Resmi Menjadi Milik TikTok Setelah Kesepakatan Senilai Rp23 Triliun

Kalian pasti udah nggak sabar kan denger kabar terbaru soal Tokopedia sama TikTok? Ya, akhirnya setelah ngumumin bakal comeback bulan Desember 2023 lewat kerja sama sama Tokopedia, TikTok lewat TikTok Shop resmi menyelesaikan investasi senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp23 triliun kemarin, Rabu (31/01). Dengan rampungnya investasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia resmi merger di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok. Gimana, kalian seneng nggak denger berita baru ini?

Investasi Sebesar Rp23 Triliun Telah Rampung, TikTok Resmi Mengambil Alih Tokopedia

Tokopedia resmi menyelesaikan investasi senilai USD1,5 miliar atau Rp23 triliun pada Rabu (31/01) kemarin. Dengan rampungnya investasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok.

TikTok Shop Resmi Beroperasi di Indonesia

Dengan diresmikannya kesepakatan ini, TikTok Shop secara resmi beroperasi di Indonesia. TikTok Shop adalah fitur belanja langsung di aplikasi TikTok yang memungkinkan para kreator dan brand untuk berjualan kepada pengguna TikTok di Indonesia. Fitur ini akan menjadi pintu gerbang bagi UMKM lokal untuk memasuki era e-commerce dan memanfaatkan kekuatan TikTok untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tokopedia Dapatkan Modal dan Teknologi dari TikTok

Sementara itu, Tokopedia mendapatkan suntikan modal senilai USD1,5 miliar atau setara Rp23 triliun dari TikTok untuk memperkuat ekspansi bisnisnya. Tokopedia juga akan memanfaatkan kemampuan teknologi, produk, dan talenta TikTok untuk memperkaya pengalaman belanja pelanggannya.

Win-Win Solution untuk Tokopedia dan TikTok

Kerja sama pakong188 ini merupakan solusi win-win bagi kedua belah pihak. TikTok dapat memanfaatkan basis pengguna dan mitra Tokopedia untuk mempercepat adopsi TikTok Shop. Sementara Tokopedia bisa memanfaatkan jaringan kreator dan teknologi TikTok untuk meningkatkan engagement pengguna.

Kerja Sama Tokopedia Dan TikTok Shop Indonesia Resmi Bergabung

Setelah pengumuman comeback pada Desember 2023 melalui kemitraan dengan Tokopedia, TikTok melalui TikTok Shop akhirnya secara resmi menyelesaikan investasi mereka sebesar 1,5 miliar dolar AS atau Rp23 triliun pada Rabu (31/01).

Dengan diselesaikannya investasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok.

Memperkuat Ekosistem Perdagangan Digital di Indonesia

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem perdagangan digital di Indonesia dengan menggabungkan platform e-commerce Tokopedia dan video pendek TikTok. Dengan gabungan ini, para pelaku usaha di Tokopedia dapat memanfaatkan fitur TikTok untuk promosi produk mereka.

Menyediakan Pengalaman Belanja Menarik bagi Pengguna

Kerja sama ini juga diharapkan dapat menyediakan pengalaman belanja yang lebih menarik bagi pengguna dengan memanfaatkan konten video TikTok. Dengan demikian, para penjual dapat lebih dekat dengan calon pembeli dan pembeli akhir melalui video yang lebih personal dan interaktif.

Kerja sama dua raksasa teknologi ini patut diapresiasi karena dapat menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di ekosistem e-commerce. Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat positif bagi perekonomian Indonesia.

Penyelesaian Investasi TikTok USD1,5 Miliar Atau Rp23 Triliun

Akuisisi Resmi Telah Selesai

Dengan rampungnya investasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok.

Kerja Sama Strategis

Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi kedua perusahaan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Tokopedia berharap dapat memanfaatkan kekuatan TikTok dalam memberdayakan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan memperluas jangkauan pasar mereka secara online.

Menuju Super App

Dengan gabungnya Tokopedia dan TikTok Shop, keduanya berharap bisa membangun sebuah super app yang menyediakan berbagai layanan, mulai dari belanja, pembayaran, hingga layanan keuangan. Hal ini sejalan dengan misi GoTo untuk memberdayakan dan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.

Keuntungan Bagi Pelaku UMKM

UMKM di Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan platform TikTok Shop untuk mempromosikan dan menjual produk mereka. TikTok Shop diyakini mampu memberi kesempatan bagi UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas dan berkembang pesat.

Dengan akuisisi ini, Tokopedia dan TikTok Shop berharap dapat terus berinovasi dalam melayani masyarakat Indonesia. Kedua perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem digital demi kemajuan bangsa.

Tokopedia Kini Resmi Dimiliki TikTok Setelah Kesepakatan Rp23 Triliun

Tokopedia dan TikTok Shop Resmi Menyatu

Setelah mengumumkan rencana kembali pada Desember 2023 melalui kemitraan dengan Tokopedia, TikTok melalui TikTok Shop akhirnya secara resmi menyelesaikan investasi senilai USD1,5 miliar atau Rp23 triliun pada Rabu, (31/01).

Dengan diselesaikannya investasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi menyatu di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok.

TikTok Shop Bisa Lebih Berkembang

Dengan dikuasainya Tokopedia oleh TikTok, TikTok Shop diharapkan bisa lebih berkembang. Sebab, dengan dukungan infrastruktur dan teknologi Tokopedia, TikTok Shop bisa memperluas jangkauan ke lebih banyak pengguna.

TikTok Shop sendiri sebelumnya telah meluncurkan fitur belanja langsung di aplikasi TikTok. Fitur ini memungkinkan pengguna TikTok membeli produk tanpa harus beralih ke aplikasi atau situs e-commerce lain. Dengan demikian, transaksi jual beli bisa lebih mudah dan cepat.

Manfaat Bagi UMKM

Hal ini tentu saja juga akan memberi manfaat bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM bisa memperluas pemasaran produknya lewat TikTok Shop. Sehingga, produk buatan UMKM bisa lebih dikenal masyarakat luas.

Dengan kepemilikan Tokopedia, TikTok Shop diharapkan bisa semakin aktif mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. Apalagi, saat ini TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial favorit anak muda.

TikTok Shop Indonesia Merger Dengan Tokopedia Di Bawah PT Tokopedia

Tokopedia telah mencapai kesepakatan dengan TikTok untuk menggabungkan TikTok Shop Indonesia ke dalam Tokopedia. Dengan penggabungan ini, TikTok Shop Indonesia secara resmi menjadi bagian dari Tokopedia.

Strategi Bisnis

Strategi bisnis dari penggabungan ini adalah untuk memperkuat posisi Tokopedia sebagai e-commerce terdepan di Indonesia. Dengan bergabungnya TikTok Shop, Tokopedia berharap dapat memanfaatkan popularitas TikTok di kalangan generasi muda untuk meningkatkan transaksi di platform Tokopedia. Hal ini sejalan dengan misi Tokopedia untuk memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Dampak Bagi Pelaku Usaha

Bagi para pelaku usaha, khususnya UMKM, penggabungan ini diharapkan dapat membuka peluang untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan bergabungnya TikTok Shop, para penjual di Tokopedia mendapatkan akses untuk mempromosikan produk mereka di kanal TikTok. Hal ini tentunya akan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM hingga generasi muda pengguna TikTok.

Harapan Masyarakat

Penggabungan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Konsumen mendapatkan beragam pilihan produk dengan harga terjangkau di satu platform. Adanya kolaborasi antara dua perusahaan besar ini juga diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat memudahkan transaksi jual beli online di masa mendatang.

Conclusion

Jadi begitulah, Tokopedia secara resmi telah mengakuisisi TikTok setelah kesepakatan senilai Rp23 triliun. Kita tunggu saja bagaimana kerja sama ini akan memperkuat posisi kedua perusahaan dalam persaingan e-commerce Indonesia. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, setidaknya kini ada harapan baru bagi masa depan TikTok di Indonesia. Semoga kolaborasi ini bisa membawa manfaat bagi para pengguna setia TikTok dan Tokopedia. Nah, begitu artikel singkat mengenai akuisisi besar ini. Terima kasih sudah membaca sampai akhir ya!

YouTube Shorts Makin Gencar Jegal TikTok, Ini Fitur Barunya

Hai kamu, apa kamu sudah tahu kalau YouTube Shorts makin gencar menjegal TikTok dengan fitur-fitur barunya? Ya, platform video pendek dari YouTube ini sudah dirilis sejak 3 tahun lalu untuk menyaingi popularitas aplikasi asal China tersebut yang hingga kini masih jadi aplikasi video pendek paling populer di dunia.

Namun ternyata YouTube tidak menyerah begitu saja. Mereka baru-baru ini merilis fitur-fitur baru untuk bisa menjadi ‘pembunuh’ TikTok. Penasaran kan apa saja fitur barunya? Yuk kita lihat fitur apa saja yang ditawarkan YouTube Shorts untuk bisa mengalahkan TikTok!

Pengetesan Film Pendek YouTube Di India Dan Brasil

YouTube Shorts kian gencar menjegal popularitas TikTok dengan fitur-fitur barunya. Setelah dirilis sekitar 3 tahun lalu, kini YouTube Shorts meluncurkan beberapa fitur unggulan untuk bersaing dengan aplikasi asal China tersebut.

Salah satu fitur andalan YouTube Shorts adalah pengetesan film pendek di India dan Brasil. YouTube melakukan uji coba film pendek berdurasi 60 detik di kedua negara tersebut. Film-film pendek ini dibuat khusus oleh kreator lokal dan disesuaikan dengan preferensi penonton di masing-masing negara.

Uji coba film pendek ini bertujuan untuk mengetahui respon klikvegas penonton terhadap konten yang dibuat khusus untuk YouTube Shorts. Apabila mendapatkan respon positif, YouTube berencana untuk melipatgandakan jumlah film pendek di platform mereka. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak penonton dan kreator konten untuk beralih ke YouTube Shorts.

Dengan semakin banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, YouTube Shorts berpotensi untuk semakin digemari pengguna. Apalagi dengan dukungan kreator lokal yang memahami selera penonton di negara mereka, konten di YouTube Shorts bisa jadi semakin relevan dan menghibur.

YouTube terus berupaya keras mengembangkan fitur-fitur di YouTube Shorts agar dapat bersaing dengan TikTok. Film pendek buatan kreator lokal merupakan salah satu strategi ampuh yang diambil YouTube untuk menarik minat pengguna di berbagai belahan dunia.

Fitur Remix Untuk Menyunting Video Pendek

Youtube Shorts kini hadir dengan fitur remix yang memungkinkan Anda menyunting video pendek yang sudah ada di platform tersebut. Dengan fitur ini, Anda dapat memotong, mengubah urutan klip, menambahkan efek visual dan audio, serta menambahkan teks di video.

Fitur remix ini sangat mudah digunakan. Pertama, pilih video pendek yang ingin kamu remix. Kemudian pilih opsi ‘remix video ini’ di bagian bawah thumbnail video tersebut. Setelah itu, Anda akan masuk ke halaman penyuntingan video di mana Anda bisa memotong dan menata ulang klip sesuai keinginan.

Efek Visual dan Audio

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan efek seperti filter warna, efek blur, atau efek lainnya untuk mempercantik video pendek buatanmu. Untuk audio, tersedia pilihan musik dan suara yang bisa kamu tambahkan sebagai background audio di video pendekmu.

Penambahan Teks

Kamu juga bisa menambahkan teks di video pendek hasil remixmu. Teks yang ditambahkan bisa berupa caption, stiker, atau teks bebas yang ingin kamu tampilkan. Fitur ini sangat berguna untuk memberikan informasi tambahan atau hanya sekadar mempercantik video pendekmu.

Dengan hadirnya fitur remix ini, YouTube Shorts kini semakin lengkap. Remix menjadi salah satu fitur andalan YouTube Shorts dalam menyaingi popularitas TikTok. Apakah fitur ini mampu mendongkrak popularitas YouTube Shorts di masa mendatang? Kita tunggu saja!

Fitur Green Screen Untuk Efek Chroma Key

Pembaruan terbaru menghadirkan beberapa fitur baru yang menarik untuk YouTube Shorts, termasuk alat layar hijau untuk efek kunci chroma.

\Layar Hijau

Dengan fitur layar hijau yang baru, Anda dapat membawa diri Anda ke mana saja di dunia tanpa meninggalkan ruang tamu. Yang Anda perlukan hanyalah kain atau dinding berwarna hijau, kamera ponsel, dan beberapa keterampilan mengedit video.

Untuk memulai, siapkan layar hijau dan pastikan latar belakangnya memiliki pencahayaan yang merata. Kemudian, buka YouTube Shorts dan ketuk ikon efek-yang terlihat seperti kilauan-untuk mengakses alat layar hijau. Ketuk opsi layar hijau dan latar belakang Anda akan secara otomatis dihapus dan diganti dengan opsi rekaman stok YouTube Shorts seperti pantai, pemandangan kota, atau perbukitan.

Anda juga dapat menggunakan rekaman latar belakang kustom Anda sendiri atau gambar dari rol kamera Anda. Pastikan media Anda beresolusi tinggi untuk hasil terbaik. Alat layar hijau menggunakan teknologi kunci kroma untuk mendeteksi warna hijau di latar belakang Anda dan menyamarkannya, lalu menggantinya dengan latar belakang baru pilihan Anda.

Beberapa tips untuk mendapatkan efek layar hijau terbaik:

  • Pastikan pencahayaan yang merata pada latar belakang layar hijau Anda. Bayangan dan titik panas bisa mengganggu penguncian kroma.
  • Kenakan pakaian berwarna solid yang kontras dengan layar hijau. Hindari warna hijau yang serupa.
  • Berdirilah setidaknya 6 hingga 10 kaki di depan layar hijau. Semakin jauh dari latar belakang, semakin baik.
  • Tinjau dan sesuaikan pengaturan kunci kroma seperti toleransi, kehalusan, dan penghilangan tumpahan untuk menyempurnakan efeknya. Anda mungkin perlu menyesuaikan untuk kondisi pencahayaan spesifik Anda.
  • Berlatihlah gerakan dan tindakan Anda di layar. Pastikan Anda tidak melewatkan lengan Anda di belakang tubuh Anda, atau efeknya bisa goyah.

Dengan sedikit bereksperimen, Anda akan membuat video layar hijau yang terlihat profesional dalam waktu singkat. Bersenang-senanglah dengan itu dan lihat ke mana saja YouTube Shorts dapat membawa Anda!

Fitur Timer Untuk Merekam Video Pendek Secara Otomatis

YouTube Shorts kini hadir dengan fitur baru yang bisa membuat Anda makin betah menghabiskan waktu di aplikasinya. Salah satu fitur andalan yang baru dirilis adalah Timer.

Fitur ini memungkinkan Anda merekam video pendek secara otomatis tanpa harus menekan tombol record terus menerus. Cukup atur waktu pengambilan gambar yang diinginkan, misalnya 3 atau 5 detik, lalu tekan tombol mulai rekam. YouTube Shorts akan merekam klip video selama durasi yang sudah ditentukan.

Mudah Digunakan

Fitur Timer ini sangat mudah digunakan. Anda hanya perlu:

  1. Buka aplikasi YouTube Shorts di ponsel
  2. Pilih ikon Timer yang terletak di bagian atas layar
  3. Atur durasi waktu rekaman video yang diinginkan, misal 3 atau 5 detik
  4. Tekan tombol mulai rekam dan YouTube Shorts akan merekam video selama durasi waktu yang sudah diatur
  5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk merekam beberapa klip video
  6. Edit dan posting video kamu di YouTube Shorts

Dengan Timer, kamu bisa merekam beberapa klip video pendek secara otomatis tanpa repot menekan tombol rekam berulang kali. Fitur ini sangat cocok untuk membuat video pendek yang dinamis dan penuh variasi.

YouTube Shorts terus menambahkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan hadirnya fitur seperti Timer, diharapkan YouTube Shorts bisa semakin populer dan menjadi saingan sekaligus ‘pembunuh’ TikTok.

Pertanyaan Umum Mengenai YouTube Shorts: Pertanyaan-Pertanyaan Umum Mengenai Fitur Baru YouTube Shorts

Sudah hampir 3 tahun YouTube Shorts hadir untuk menyaingi TikTok. Meskipun belum sepenuhnya mengalahkan aplikasi video pendek asal China itu, YouTube terus berupaya memperkuat fitur Shorts-nya.

Baru-baru ini YouTube merilis beberapa fitur baru untuk Shorts. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar fitur terbaru ini.

\n\n###Apakah fitur-fitur baru ini bisa digunakan di seluruh dunia?

Ya, fitur-fitur baru YouTube Shorts dapat dinikmati pengguna di seluruh dunia. YouTube berupaya memastikan pengalaman menonton video pendek di platformnya seragam di mana pun pengguna berada.

\n\n###Bagaimana cara menggunakan fitur remix audio?

Fitur remix audio memungkinkan kreator menambahkan cuplikan audio dari video lain ke dalam video pendek yang dibuat. Untuk menggunakannya, pilih video yang ingin di-remix, lalu pilih opsi “Gunakan audio” di menu. Cuplikan audio akan ditambahkan ke dalam timeline editing video pendek Anda.

\Apa saja fitur pengeditan baru yang ditambahkan?

Beberapa fitur pengeditan baru untuk mempercantik video pendek antara lain:

  • Pengatur waktu dan hitung mundur: Memudahkan kreator melakukan syuting di waktu tertentu.
  • Align: Mengatur posisi benda atau teks agar rapih dan proporsional.
  • Pangkas: Memotong bagian video yang tidak diinginkan.
  • Penilaian warna: Menyempurnakan kualitas warna dan kontras video.

Dengan fitur-fitur ini, kreator dapat membuat video pendek yang lebih menarik dan profesional. YouTube terus berinovasi agar pengalaman menonton dan membuat video pendek semakin menyenangkan.

Conclusion

Dan begitulah, Anda sebagai pengguna YouTube Shorts kini memiliki banyak pilihan fitur baru untuk bereksplorasi dan menghasilkan konten yang lebih kreatif. Dengan tambahan fitur seperti multi-segment camera, efek AR, hingga remix audio, kamu bisa lebih leluasa berekspresi dan membuat video pendek yang menarik.

Siapa tahu, konten buatanmu bisa jadi viral dan dilihat jutaan orang di seluruh dunia. Jadi, apa yang kamu tunggu? Segera cek fitur-fitur baru YouTube Shorts dan mulailah bereksperimen membuat konten kreatif. TikTok mungkin masih jadi raja, tapi tidak ada salahnya mencoba berkompetisi, bukan?