Tanggapan BAKTI Setelah Terseret Skandal Suap SAP

Hei, apa kabar? Pasti kamu kaget juga ya waktu nama BAKTI tiba-tiba disebut terkait kasus suap yang dilakukan perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP. Berita ini akhirnya direspons langsung oleh pihak BAKTI.

Awalnya laporan ini berasal dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang mengatakan SAP didenda 220 juta dolar AS atau sekitar 3,4 triliun rupiah karena melanggar Undang-Undang Praktik Korupsi Asing.

Dalam laporannya, DOJ juga pakong hari ini menyebutkan BP3TI, kini BAKTI. Kira-kira bagaimana tanggapan BAKTI soal ini ya? Yuk kita bahas lebih lanjut!

BAKTI Kominfo Terseret Dalam Kasus Suap Oleh SAP

Anda mungkin baru saja membaca berita yang mengejutkan. Departemen Kehakiman AS baru-baru ini mendenda perusahaan perangkat lunak Jerman, SAP, sebesar 220 juta dolar AS karena menyuap pejabat pemerintah di berbagai negara untuk memenangkan kontrak negara.

Menurut laporan DOJ, anak perusahaan SAP di Indonesia, PT SAP Indonesia, terlibat dalam pembayaran lebih dari $800.000 dalam bentuk suap kepada pegawai Kominfo dan BP3TI (sekarang BAKTI) antara tahun 2012-2015. Skema yang dituduhkan adalah untuk mengamankan penjualan lisensi perangkat lunak ke berbagai lembaga pemerintah Indonesia.

Meskipun klaim tersebut sangat memprihatinkan, BAKTI menyatakan bahwa mereka selalu berpegang teguh pada standar etika tertinggi. BAKTI sepenuhnya bekerja sama dengan para penyelidik dan akan mengambil tindakan yang tepat setelah semua fakta terungkap.

Yakinlah, BAKTI tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat Indonesia dengan integritas. Situasi yang tidak menguntungkan ini sama sekali tidak mencerminkan prinsip-prinsip atau praktik bisnis BAKTI. Kami percaya pada proses pengadaan yang terbuka dan adil yang menciptakan nilai bagi bangsa.

BAKTI menghargai kesabaran dan pengertian Anda selama masa sulit ini. Kami bertujuan untuk memberikan transparansi penuh seputar investigasi dan memperkuat kontrol internal untuk mencegah penyimpangan di masa depan. Dengan kepercayaan Anda yang berkelanjutan, BAKTI akan menjadi lebih kuat dalam memenuhi misinya untuk melayani Indonesia.

See also  Satelit Merah Putih 2 milik Telkom bersiap untuk debut pada bulan April

Laporan DOJ AS Sebut SAP Denda Rp3,4 Triliun Karena Suap Pejabat

Kabar bahwa BAKTI terlibat dalam laporan penyuapan yang dilakukan oleh DOJ Amerika Serikat tentu saja sangat mengejutkan. Sebagai lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BAKTI dengan tegas membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut.

  • BAKTI tidak pernah melakukan pengadaan perangkat lunak dari SAP atau menerima dana dari mereka. Semua pengadaan mengikuti prosedur pemerintah yang ketat.
  • Dugaan penyuapan tersebut berkaitan dengan kegiatan SAP dari tahun 2009-2015. BAKTI baru dibentuk pada tahun 2019 dari penggabungan beberapa lembaga sebelumnya.
  • BAKTI terus meningkatkan tata kelola untuk menegakkan integritas. Sistem pengendalian internal memastikan transparansi dan akuntabilitas di semua tingkatan.

Meskipun laporan DOJ memberikan rincian yang terbatas, BAKTI terbuka untuk bekerja sama dengan audit atau investigasi apa pun untuk menegaskan kepatuhannya. Tata kelola yang baik adalah prioritas.

Masalah ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko korupsi. BAKTI akan terus meningkatkan kebijakan dan membangun budaya yang beretika. Dengan adanya perlindungan yang memadai, masyarakat dapat yakin akan komitmen lembaga kami untuk melayani dengan integritas.

Apa Kaitan BAKTI Kominfo Dengan Kasus Suap SAP?

  • SAP dituduh menyuap pejabat pemerintah Indonesia untuk memenangkan kontrak perangkat lunak yang menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan milik negara antara tahun 2012 dan 2015.
  • Salah satu lembaga negara yang disebut adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), yang sekarang dikenal sebagai BAKTI.
  • Menurut laporan tersebut, SAP membayar lebih dari USD1 juta dalam bentuk suap kepada seorang pejabat tinggi di BP3TI untuk mendapatkan kesepakatan perangkat lunak.
  • Meskipun BAKTI tidak terlibat langsung dalam penyuapan tersebut, namanya telah disebut-sebut sejak suap diduga dibayarkan kepada salah satu pejabatnya saat masih bernama BP3TI.
  • BAKTI telah mengklarifikasi bahwa dugaan suap tersebut terjadi sebelum BAKTI dibentuk pada tahun 2016, saat BP3TI masih berada di bawah Kementerian BUMN.
  • BAKTI menyatakan bahwa mereka tidak berurusan dengan SAP dan tidak terlibat dalam pengadaan perangkat lunak apa pun ketika dugaan suap terjadi.
  • Manajemen BAKTI saat ini telah berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dengan para penyelidik dan melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi di bawah pengawasannya.
  • Untuk saat ini, BAKTI menegaskan bahwa mereka tidak bersalah dalam skandal penyuapan SAP, dan menimpakan kesalahan kepada perusahaan dan para pejabat korup di masa lalu BP3TI.
  • Kasus ini menyoroti perjuangan melawan korupsi yang sedang berlangsung di Indonesia dan menjadi pengingat bagi lembaga negara seperti BAKTI untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi.
See also  Ekosistem Digital Indonesia Semakin Maju: INDICO Telkomsel Terima Pengakuan Internasional

Tanggapan BAKTI Kominfo Setelah Dinamai Dalam Skandal Suap

BAKTI sebagai lembaga Kominfo yang fokus pada penyediaan aksesibilitas bagi masyarakat untuk dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, tentunya tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan kasus dugaan suap yang dilakukan oleh SAP.

  • BAKTI menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan kerjasama atau transaksi apapun dengan SAP. Sehingga tidak ada alasan bagi BAKTI untuk terlibat dalam kasus suap dengan SAP.
  • Terkait penyebutan BP3TI yang kini menjadi BAKTI dalam laporan DOJ, BAKTI menduga telah terjadi kesalahan dalam penulisan nama lembaga.
  • BAKTI berharap masalah ini dapat segera diperbaiki oleh pihak pelapor agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut.
  • BAKTI berkomitmen untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAKTI tidak akan segan-segan untuk menempuh jalur hukum apabila ada pihak-pihak yang dengan sengaja merugikan institusi dan karyawannya.
  • BAKTI menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi atau spekulasi yang berakibat merusak citra dan kredibilitas institusi.
  • Terakhir, BAKTI siap memberikan klarifikasi dan informasi tambahan terkait kasus ini jika diperlukan.

Pertanyaan Seputar BAKTI Kominfo Terseret Kasus Suap Oleh SAP

BAKTI sebagai lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya memberikan tanggapan setelah namanya disebut-sebut dalam kasus suap yang melibatkan SAP. BAKTI menyatakan bahwa mereka tidak menerima laporan terkait gratifikasi atau suap dalam proses pengadaan dari SAP.

BAKTI menjelaskan, pengadaan produk SAP dilakukan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah secara mandiri tanpa melalui BAKTI. Peran BAKTI hanya sebatas memberikan rekomendasi mengenai standar pengadaan TI kepada Panitia Pengadaan di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.

Terkait proses pengadaan, BAKTI selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, keterbukaan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. BAKTI siap memberikan informasi apapun yang dibutuhkan oleh aparat penegak hukum terkait kasus ini.

See also  Eraversary 2023 Digelar, Banjir Diskon dan Hadiah Total Rp2,7 Miliar

BAKTI akan terus mengawal pengadaan TI di seluruh kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Mereka memastikan semua proses dilakukan dengan baik sesuai peraturan. Jika ada pelanggaran, BAKTI siap menindak tegas.

Masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir dan berspekulasi berlebihan sebelum kebenaran terungkap. BAKTI berkomitmen mendukung investigasi untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.

Conclusion

Jadi begitulah, teman-teman. Kasus dugaan suap yang melibatkan SAP ini memang cukup mengejutkan. Meski BAKTI sudah memberikan klarifikasi, tetap saja ada keraguan di benak kita. Mudah-mudahan ke depannya BAKTI bisa terus menjaga reputasinya dan memberikan layanan TI terbaik untuk negeri ini. Kalau mau tahu perkembangan kasus ini, terus pantau berita-berita teknologi informasi ya. Semoga kita semua bisa belajar dari kasus ini untuk membangun industri TI yang bersih dan berintegritas.